Monday, November 25, 2013

Studio + Office Interior | 106.7 Mara FM Bandung (2013)

*Salah satu versi logo barunya Mara FM

Radio Mara atau kini setelah direbranding menjadi Mara FM adalah salah satu stasiun radio yang termasuk legendaris di kota Bandung dan sekitarnya, salah satu stasiun radio tertua di kota Bandung yang masih tetap eksis bahkan sering kali mengukir prestasi. Belum lama ini berdasarkan riset dan rating Nielsen (Q3, 2013) menempatkan Mara FM yang beroperasi pada frekuensi 106.7 MHz ini menjadi radio paling populer di kota Bandung untuk katagori stasiun radio dengan target pendengar berusia dewasa.

Kesuksesan ini bertepatan pula dengan peringatan ulang tahun 106.7 Mara FM yang ke-45 tahun pada tahun 2013 ini, dan memasuki tahun ke-3 setelah dire-branding menjadi Mara FM dengan target pendengar utama berusia dewasa muda.

Radio Mara didirikan 2 Oktober 1968 oleh 27 orang mahasiswa di kota Bandung yang memiliki hobi bermain band dan berkomunikasi melalui radio amatir. Nama Mara sendiri berasal dari nama Band mereka yaitu Irama Jalan Sumatera yang disingkat MaRa. Pada awal berdiri, Radio Mara berlokasi di Jalan Sumatera, namun sejak tanggal 30 Desember 1984 hingga sekarang berlokasi di Jalan Guntursari Wetan 27 Bandung.

*Tower antena pemancar Mara FM, dahulu berwarna merah, kuning, biru muda

Sebelum beroperasi pada frekuensi 106.7 FM, Radio Mara sempat beroperasi pada frekuensi 702 AM dan kemudian pindah pada frekuensi 106.85 FM, dan sejak tahun 2004 menempati frekuensi 106.7 FM.

Pada format dan target pendengar utama kini, Mara FM berformat Adult Contemporary dan membidik pendengar utama segmen dewasa muda, dengan memposisikan dirinya sebagai '
Bandung's City Life And Music'. Sebelumnya ketika masih menggunakan brand Radio Mara, tagline yang digunakan adalah: 'Citra Dewasa di Bandung'.

*Outdoor neon sign Mara FM

Dengan format dan target pendengar utamanya yang baru ini Mara FM berupaya mencerminkan media untuk dewasa muda yang mencerminkan beragamnya budaya populer kota Bandung sejak 4 dekade lalu. Lagu yang dimainkan Mara FM sekitar 60% berupa musik Indonesia dan sekitar 40%nya lagi musik Internasional (berbahasa Inggris.)

Beberapa program utama yang kini disiarkan 106.7 Mara FM antara lain:
- Marmor ('Mara Morning'--obrolan pagi dengan konten-konten informative) yang disiarkan hari Senin hingga Jumat, jam 6 hingga 10 pagi,
- Mara Audiozine (acara majalah di udara dengan berbagai rubrik) yang disiarkan hari Senin hingga Jumat, jam 10 pagi hingga 6 sore,
- Mara Evening Lite (musik dan macam-macam konten), disiarkan hari Senin hingga Jumat, jam 7 hingga 9 malam,
- Mara Special Nights (acara khusus komunitas), disiarkan hari Sening hingga Jumat, jam 10 hingga 12 malam,
- Mara Weekend Specials (acara khusus Sabtu-Minggu berisi music dan konten pilihan, antara lain: Tracks of 90's, Indonesia 12 Chart, Adult Contemporary Chart, Pop2Pop, Weekend Beat, 80's Fever, dan Mara Campus Community).

Berikut ini beberapa foto studio on-air Mara FM:



 





Pada ulang tahun ke-45 (tahun 2013) ini Mara FM mengusung tema: "Semangat Empat Lima", sedangkan setahun sebelumnya pada peringatan ulang tahun ke-44 Mara FM mengusung tema "44 Years, 4 Ever 4 You." yang merupakan komitmen Mara FM untuk terus eksis di udara dan hadir untuk para pendengarnya.

*Wallpaper ulang tahun ke-45 Mara FM
Selain sejumlah acara on-air yang khusus untuk merayakan 45 tahun Mara FM, diselenggarakan pula sejumlah off-air event, seperti donor darah, dan konser "Semangat !!! Empat Lima Mara FM" yang diselenggarakan pada 18 Oktober 2013 lalu di Festival City Link, Bandung. Acara ini menghadirkan performance dari ADA Band, Alto, Astoria, Traya, dan Yukitanari.


*Invitasi Konser Semangat !!! Empat Lima Mara FM

Jika Anda pernah mendengarkan Radio di era 1970an hingga 2000an, mungkin Anda mengetahui ciri khas para penyiar Radio Mara... pada masa itu para penyiarnya dipanggil dengan sebutan abang-abang dan mpok-mpok (seperti orang Betawi), antara lain mungkin Anda mengenal: Bang Bule,Bang Gelap, Bang Bulu, Bang Gempor, Bang Lengser, Bang Cau, Bang Belo, Bang Al, Bang Kumis, Mpok Aty Kusmiaty, Mpok Gulia, dan lain-lain... hanya Kang Ibing dan Kang Aom Kusman yang tidak disebut abang.

Kini, dengan seiring direbranding nya Radio Mara menjadi Mara FM yang tampil lebih muda, energetic, dan fresh nama-nama penyiarnya pun menggunakan nama asli atau nama panggilan semasa kecilnya.

Kang Ibing dan Kang Aom Kusman (dua orang dari personil  grup lawak terkenal legendaris De Kabayan) pada era 1970an hingga awal 2000an turut menjadi icon air personality di Radio Mara melalui acara obrolan mereka, yang kontennya bervariasi (dan bahkan disajikan secara spontan, dan tidak diperkirakan sebelumnya oleh para pendengarnya) berupa acara interaktif dengan pendengar, dongeng (cerita lucu, biasanya dalam disampaikan dalam Bahasa Sunda khas Bandung), kritik sosial, dan terkadang diselingi dengan memainkan lagu-lagu nostalgia berbahasa Indonesia, maupun classic hits manca negara, ataupun lagu/musik tradisional Sunda.

Acara lainnya yang juga menjadi icon dan sangat populer di Radio Mara adalah program "Buka Pintu", program mengenai informasi dan konsultasi seputar seks dan problematikanya, yang dibawakan oleh dr. H. Hanny Rono Sulistyo, Sp.OG(K), M.M. dan didampingi Mas Harry, psikolog.


*Banner Mara FM

Mengikuti rekam jejak Radio Mara, radio ini pernah mengalami masa kejayaan sejak era 1970an hingga era 1990an (baik dari segi performa di udara, finansial, dan lainnya), dan sempat mengalami penurunan di awal dekade 2000an. 

Radio Mara sejak tahun 1985an sudah mulai memproduksi dan mem-broadcast 'berita/informasi' sendiri, dan sejak era 1990an hingga 2000an Radio Mara dikenal pula sebagai radio berita, informasi, dan full-service station bagi penduduk kota Bandung. Pada era ini, tepatnya sejak 1993, untuk selalu menjaga kecepatan dan keakuratan informasi dan berita-beritanya Radio Mara membentuk tim yang disebut Buras (back up room rapidity approaching sources) di bagian redaksi pemberitaannya.


*Sticker Mara FM (2013)

Kini, Mara FM telah mulai menunjukan performa yang semakin membaik dengan banyak melakukan perubahan, secara fundamental dan menyeluruh. Awal yang baik bagi salah satu radio icon di kota Bandung dalam beradaptasi terhadap perubahan jaman dan gaya hidup pendengarnya.

Kita tunggu gebrakan-gebrakan selanjutnya dari Mara FM :-)

2 comments:

  1. Saya salah satu pendengar Mara sejak tahun 90an, waktu itu masih ada alm. Bang Udin di acara Info Mara Pagi. FYI, dulu waktu masih ber-tagline Citra Dewasa di Bandung, para pendengar disapa Bung, Nona dan Nyonya, kalo sekarang Pendengar Mara. Acara favorit saya selain Info Mara adalah Buka Pintu yg sudah mengudara sejak awal mula mendengar Mara (dulu sih radio disembunyikan dibawah bantal, he he, soalnya soal kesehatan reproduksi sih :) ). Trims untuk memuat radio favorit saya ini :D

    ReplyDelete
  2. Kenangan ketika saya kecil tahun 70 sampai 80an. Kami tinggal tidak jauh dari studio Mara (studio Jl. Sumatera, kemudian pindah ke Jl. Riau). Orang tua saya pendengar radio ini, saya pun ikut menjadi pendengar. Beberap lagu khas pembuka dan penutup masih terngiang di telinga seperti: I can't stop loving you - Ray Charles, Goodbye My Love - Teressa Teng, serta sapaan khas: "halluuuuu..."

    ReplyDelete